Mengawali bulan Desember, tepatnya hari Senin tanggal 1 Desember 2025 bertempat di Ruang Rapat DPMD Prov.Kalsel, telah dilaksanakan rapat kordinasi terkait Indeks Desa (ID) tahun 2025. Rapat dihadiri selain dari SKPD pemerintahan daerah Prov. Kalsel juga dihadiri oleh semua TAPM Prov. Kalsel. Rapat koordinasi yang dilaksanakan oleh Dinas PMD Prov. Kalsel bertujuan mendorong SKPD untuk dapat memanfaatkan data ID tahun 2025 sebagai arah kebijakan SKPD dalam membuat program dan kegiatan yang diturunkan ke desa.
Rapat koordinasi dipandu oleh Kabid. Kelembagaan Masyarakat dan Sosial Dasar Dinas PMD Prov. Kasel, Noor Saufiah. Dalam kata pembukanya Ibu Ufi, begitu biasa disapa, selain menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah dapat menghadiri kegiatan rapat koordinasi, juga menyampaikan gambaran umum perkembangan status desa berdasarkan Data ID se Kalsel. " Saat ini perkembangan status desa berdasarkan data ID tahun 2025, dari 1.871 desa se Kalsel terdapat desa mandiri ada 960 desa, desa maju ada 758 desa, desa berkembang ada 153 desa, sedang status desa tertinggal dan desa sangat tertinggal tidak ada lagi. Dan yang sangat membanggakan Kalsel berada di rangking no.5 secara nasional, maka untuk mengapresiasi capaian ini rencana akan diberikan piagam perhargaan dari Gubernur Kalsel kepada desa berstatus mandiri " tergasnya.
Rapat koordinasi kali ini dibuka secara resmi langsung oleh Kepala Dinas PMD Kalsel,Iwan Ristianto. Dalam sambutannya, Kadis PMD Kalsel menyampaikan, "Indeks Desa (ID) merupakan transformasi dari Indeks Desa Membangun (IDM), karena pada tahun 2016 sampai dengan tahun 2024 menggunakan IDM, baru pada tahun 2025 ini menggunakan ID. Beda ID dengan IDM adalah pada jumlah dimensi, ID 6 dimensi, Layanan Dasar, Sosial, Ekonomi, Lingkungan, Aksesibilitas, dan Tata Kelola Pemerintahan Desa, sedang IDM 3 dimensi, Ketahan Sosial, Ketahan Ekonomi, dan Ketahan Ekologi. Data ID dapat dimanfaatkan dalam perencanaan desa, arah kebijakan pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi dan pemerintah pusat". Diakhir sambutan Pak Iwan,panggilan akrabnya, berharap ada kenaikan status desa, desa berkembang ke maju, desa maju ke mandiri, dan jangan sampai ada penurunan status desa.
Setelah kegiatan rapat koordinasi dibuka oleh Kadis PMD Kalsel, Ibu Ufi, mempersilahkan Koordinator TPP Prov. Kalsel, Mugiharto Wakhmadi menyampaikan sambutan sekaligus memimpin acara pemaparan hasil pendataan ID tahun 2025.
Mugiharto Wakhmadi, dalam sambutannya menyampaikan, "data ID yang dimanfaatkan dalam bentuk program dan kegiatan SKPD yang ditujukan ke desa akan mendukung Asta Cita Presiden Probowo no.6, membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan. Selanjutnya, bila Kalsel ingin menaikan status maju menjadi provinsi yang berstatus mandiri di tahun 2026, maka jumlah desa mandiri minimal 1.200 desa atau 80 % dari 1.871 desa se Kalsel saat ini", tegas Mugi. Sebelum mengakhiri sambutannya, Mugi juga memperkenalkan TAPM Provinsi yang menjadi pengampu ID ditingkat Provinsi. Jamah Syari pengampu dimensi layanan dasar dan dimensi aksesibiltas, Johan Arifin pengampu dimensi sosial, Arif Budiman pengampu dimensi ekonomi, Meidhi Susanto pengampu dimensi tata kelola pemerintahan desa, Mugiharto Wakhmadi pengampu dimensi lingkungan, mereka semua akan menyampaikan hasil pendatan ID perdimensi pada rapat koordinasi ini.
Rapat koordinasi berjalan dengan baik, ini terlihat sebelum acara berakhir ada tanggapan dari peserta, berupa pertanyaan dan saran. Salah satunya dari Bappeda Kalsel, Ibu Dory, menyampaikan saran, "baiknya untuk meninjaklanjuti hasil ID tahun 2025 dalam tim verifikasi dan validasi dibuat pokja perdimensi agar lebih fokus membahas permasalahan dan solusinya berupa kegiatan apa yang dikerjakan oleh SKPD" tegasnya.
Diakhir rapat pemandu acara, ibu Ufi, menyampaikan permohanan maaf apabila selama rapat hari ini terdapat kekurangan, dan rapat kali ini merupakan pertemuan awal, nanti mungkin ada beberapa kali pertemuan. (James-PIC.Media dan Informasi Prov.Kalsel)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar