Koordinator Provinsi TPP Kalsel, Mugiharto Wakhmadi didampingi TAPM P3MD Provinsi Arif Budiman dan Jamah Syari melaksanakan koordinasi ke Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalimantan Selatan, Kamis (23/10). Kunjungan koordinasi langsung disambut hangat oleh Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalsel, Gusti Yanuar Noor Rifai. Diskusi hangat mengiringi pertemuan sore itu.
"Kunjungan kali ini selain bersilaturrahmi juga ingin berkoordinasi dengan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalsel agar terbangun sinergitas dan kolaborasi dalam bersama-sama mengawal suksesnya program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto untuk mempercepat peningkatan ekonomi perdesaan melalui Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) di seluruh desa di Kalsel" kata Mugi.
Lebih lanjut, Mugi menegaskan bahwa saat ini Tenaga Pendamping Profesioanl (TPP) atau lebih dikenal dengan sebutan Pendamping Desa, memfasilitasi desa melaksanakan musyawarah desa khusus (Musdesus) sesuai Surat Edara Menteri Desa PDT Nomor 8/2025 tentang Percepatan Musyawarah Desa Khusus untuk Persetujuan Dukungan Pengembalian Pinjaman Koperasi Desa Merah Putih, yang sebelumnya sudah ditegaskan dalam Permendesa PDT Nomor 10 tahun 2025 tentang Mekanisme Persetujuan dari Kepala Desa dalam Rangka Pembiayaan Koperasi Desa Merah Putih. Dalam hal ini diatur cara kepala desa menyetujui pinjaman untuk KDMP, termasuk kewajiban untuk mengkaji proposal, mengkoordinasikan pembayaran, dan melaporkan penggunaan anggarannya.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalsel, Gusti Yanuar Noor Rifai menyambut baik kunjungan silaturrahmi yang telah dilakukan beberapa kali untuk selalu berkoordinasi yang dilakukan oleh TAPM P3MD Provinsi Kalsel. Pak Rifai, panggilan sapaan akrab beliau, menyampaikan, "Dalam mengawal program KD/KMP tidak bisa hanya dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM yang merupakan dibawah jalur koordinasi Kementerian Koperasi melalui Gubernur. Idealnya juga harus mendapat dukungan oleh SKPD lain yang ada di lingkup Pemerintahan Provinsi Kalsel yang membidangi desa, karena lokusnya di desa", tambahnya.
"Dan harapannya, tidak kalah penting adalah adanya dukungan oleh Tenaga Pendamping Profesionalnya yang biasa disebut Pendamping Desa yang berada dibawah komando Kementerian Desa dan PDT, karena mereka yang bersentuhan langsung dengan desa", tambahnya lagi. Menurutnya, ada rencana di bulan November 2025 ini akan diadakan peningkatan kapasitas terhadap pelaku terkait KD/KMP, peserta yang diikutkan selain dari unsur Pemerintah Desa/Kelurahan, BPD, pengurus KD/KMP juga akan melibatkan Tenaga Pendamping Profesional P3MD. Kolaborasi ini akan memperkuat sinergitas dalam dukungan KD/KMP di Kalimantan Selatan. Rencananya kegiatan ini akan dilaksanakan secara marathon di sebelas kabupaten dan dua Kota di Kalimantan Selatan yang dibiayai dana dekonsentrasi, pungkasnya.
Dalam pertemuan silaturahhmi dan koordanasi ini Koordinator Provinsi TPP Kalsel dan Kadis Koperasi dan UKM sepakat akan selalu berkoordinasi dan berkomunikasi untuk membahas tekait progres dan permasalahan seputar KD/KMP yang ada di wilayah Kalsel, baik dalam hal membahas kebijakan pemerintah pusat atau daerah, juga dalam hal lainnya demi suksesnya program KD/KMP.
Keduanya sepemahaman, dalam logika berkoperasi, koperasi bukan mengaharap bantuan, tapi berkoperasi untuk pengembangan ekonomi dengan kekuatan yang datang dari bawah. Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih dibangun untuk mencapai ketahanan pangan dan keadulatan rakyat dari desa. Dengan mengaktifkan dan mengawal keberadaan KD/KMP maka menjadi simbol bahwa negara memberi peluang membangun kemandirian desa. Untuk itu makin besar anggota yang aktif pada KD/KMP maka akan semakin kuat dengan melihat potensi wilayahnya. Potensi-potensi yang ada di desa yang dikelola dengan baik, meskipun kecil akan terjadi perputaran roda ekonomi yang positif di desa. Perputaran kecil yang konsisten akan lebih baik daripada rencana besar yang tidak pernah dijalankan.
Pertemuan kali ini dilakukan dalam suasana kekeluargaan, sebelum TAPM Prov.meninggalkan ruangan Pak Rifai mengantarkan sampai ke pintu sambil berkata : "Terimakasih sudah dielangi, jangan jara" dengan logat Banjarnya yang khas.
(James-PIC.Media dan Informasi Prov.Kalsel)

Salam Berdesaš
BalasHapus