Jumat, 17 Oktober 2025

KADIS BARU SEMANGAT BARU, SIAP MANDIRIKAN KALSEL TAHUN 2026

Tanggal 13 Oktober 2025 terjadi perombakan Kabinet SKPD di lingkungan Pemprov Kalimantan Selatan. Salah satu kepala dinas yang berganti adalah kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa. Kepala Dinas PMD yang lama Bapak Faried Fakhmansyah digantikan Bapak Iwan Ristianto. Faried Fakhmansyah selanjutnya menjabat Kepala Badan Pengembangan SDM Kalsel
TAPM Provinsi Kalimantan Selatan sebagai mitra DPMD segera menyikapi dengan bersilaturahim kepada kepala Dinas PMD yang baru saja dilantik Gubernur Kalimantan Selatan beberapa hari yang lalu itu. Pagi Jumat tanggal 17 Oktober 2025, dipimpin Koordinator Provinsi TPP Kalimantan Selatan, Mugiharto Wakhmadi  Tim TAPM Prov. Kalsel bersilaturrahmi sekaligus berkoordinasi dengan Kepala Dinas PMD Prov. Kalsel, Iwan Ristianto untuk membicarakan hal-hal prinsip terkait dengan pengawalan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa di Kalimantan Selatan.

Kegiatan silaturrahmi dan koordinasi TAPM Provinsi dihadiri dengan formasi lengkap 5 orang TAPM Provinsi, dipimpin oleh Koordinator Provinsi TPP Kalsel, Mugiharto Wakhmadi didampingi Arif Budiman, Jamah Syari, Johan Arifin, dan Meidhi Susanto. Pada kegiatan ini, kepala dinas didampingi oleh Kabid. Kelembagaan Masyarakat dan Sosial Dasar, Noor Saufiah, dan Kasi Pengembangan  Kapasitas Masyarakat, Eko Suhermanto beserta beberapa staff.

Diskusi pada silaturrahmi dan koordinasi dipandu oleh Ibu Noor Saufiah, dalam kata pembukanya menyampaikan selain perkenalan dari TAPM Prov. Kalsel berharap juga diisi dengan koordinasi membahas hasil Indeks Desa tahun 2025 dan prediksi target Indeks Desa tahun 2026. Selanjutnya, Bu Ufi, begitu bisa disapa, mempersilahkan waktu kepada Koordinator Provinsi TPP Kalsel, Mugiharto Wakhmadi untuk memperkenal tim TAPM Provinsi dan memaparkan capaian akhir Kalsel dalam melaksanakan pemutakhiran Indek Desa tahun 2025.

Koordinator Provinsi TPP Kalsel, Mugiharto Wakhmadi setelah memperkenalkan tim TAPM Provinsi dan menyampaikan keberadaan Tenaga Pendamping Profesional (TPP) di wilayah Kalsel, selanjutnya memaparkan hasil capaian Indeks Desa Provinsi Kaliantan Selatan tahun 2025. "Pada tahun 2025 ini berdasarkan Kepmendesa PDT 343/2025 hasil terakhir pemutakhiran Data Indeks Desa tahun 2025, Provinsi Kalsel berada di posisi 5 besar nasional dengan status maju.  Sebagaimana diketahui, berdasarkan urutan nasional posisi 1. Yogyakarta; 2. Bali; 3. Jawa Timur, dan 4. Jawa Barat, 5 Kalimantan Selatan," kata Mugi. 

Lebih lanjut, Mugi menegaskan bahwa pada tahun 2026 bila Kalsel  ingin  menjadi provinsi status mandiri, maka salah satu strateginya harus menambah jumlah desa mandiri. atau menggemukkan skor desa mandiri. Saat ini jumlah desa mandiri di Kalsel sebanyak 960 desa, untuk mencapai target provinsi status mandiri minimal ada 1.300 desa mandiri dari seluruh desa di Kalsel sebanyak 1.871 desa.  Hal ini dapat dicapai bila daerah berkomitmen mensupport dengan program kegiatan yang ada SKPD Provinsi Kalsel tentunya harus mengacu pada 6 dimensi yang ada di Indeks Desa.

Sebelum kegiatan berakhir, Kadis PMD Prov. Kalsel, Iwan Ristianto setelah mendengarkan penjelasan dan diskusi terkait hasil capaian Indeks Desa tahun 2025, dan prediksi target pada tahun 2026, beliau menyampaikan siap mendukung dan akan mengkomunikasikannya dengan SKPD lain di lingkup Pemerintah Provinsi Kalsel untuk dilaksanakan agar tercapai menuju Kalsel Mandiri di tahun 2026. Kolaborasi dan sinergi seluruh SKPD Provinsi Kalimantan Selatan menjadi kunci keberhasilan target yang akan dicapai nantinya. Semangat Iwan tersebut memantik semangat dan optimisme peserta diskusi yang diakhir dengan tepuk tangan bersama. 
(James-PIC.Media dan Informasi Prov.Kalsel)

Tim TAPM Provinsi Kalsel bersama Kadis PMD Provinsi Kalsel





























1 komentar: